Sumpah Pemuda: Junjung Tinggi Toleransi dalam Keberagaman dan Kemajemukan Budaya

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 digelar di MTsN 1 Blitar pada Jum’at (28/10). Upacara diikuti oleh seluruh warga MTsN 1 Blitar dengan Kepala Sekolah sebagai Pembina upacara. Sumpah Pemuda tahun ini bertema “Bersatu Membangun Bangsa”. Tidak hanya memperingati Hari Sumpah Pemuda tetapi juga bersamaan dengan pelantikan pengurus OSIS masa bhakti 2022/2023.

Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Lahirnya Sumpah Pemuda berawal dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Rapat dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Pada rapat pertama, Moh.Yamin berpendapat bahwa menurutnya, ada lima faktor yang akan memperkuat persatuan Indonesia diantaranya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan. Pada 28 Oktober akhir atau rapat ke tiga terbentuklah hasil Kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Pelaksanaan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda digelar pukul 07.00 WIB bertempat di halaman MTsN 1 Blitar. Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema “Bersatu Membangun Bangsa”. Tema tersebut diharapkan mengingatkan pemuda pemudi Indonesia untuk senantiasa membawa bangsanya ke arah yang lebih baik. Upacara berjalan khidmat dan disambung dengan pelantikan pengurus OSIS masa bhakti 2022/2023. OSIS Masa Bhakti 2021/2022 yang diketuai oleh M. Ngaqil Salman Al Hadad berganti menjadi Aluna Silvi Urbita Oktavia sebagai ketua OSIS Masa Bhakti 2022/2023.
Dalam peringatan Sumpah Pemuda kali ini, Bapak Choirun Niam, M.Pd., selaku Kepala Sekolah menyampaikan harapannya, “Yang pertama siswa-siswi harus menjunjung tinggi prinsip toleransi karena akan diperoleh hasil persatuan karena di negara kita itu negara yang majemuk. Majemuk suku, ras, budaya, agama, dan lain-lain. Kalau di madrasah agamanya sama tetapi bisa ada kelompok kelompok dan itu sangat sensitif. Sebagai siswa harus lapang dada menerima perbedaan. Yang kedua pemuda harapan bangsa nanti akan menjadi penerus bangsa, harus belajar yang tekun, jika tidak belajar hanya nongkrong-nongkrong, mau jadi apa nantinya.”
Tak hanya itu, Tim Jurnalistik Madsanesaba juga mewawancarai beberapa siswa-siswi untuk mengetahui apa makna Sumpah Pemuda dikalangan pelajar. Sayangnya, saat ditanya, hanya sebagian kecil siswa saja yang bisa menyebutkan isi Sumpah Pemuda dengan lengkap dan benar. Meskipun begitu, tidak mengurangi rasa semangat juang pemuda dalam diri mereka. Imama Mufidah Annur, biasa dipanggil Imama, menyebutkan perilaku yang dapat mencerminkan makna Sumpah Pemuda, “Meningkatkan kualitas belajar, mencintai produk dalam negeri, mengenalkan budaya Indonesia pada orang luar, serta toleransi kepada perbedaan yang ada di Indonesia”. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa sebagai pelajar kita juga perlu meneladani semangat pahlawan dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Aura Risma Fazzira, biasa dipanggil Aura, menambahkan, “Sebagai pelajar harus melestarikan budaya Indonesia serta menjadi pemuda yang mencintai tanah air”.

Penulis:
Zahwa Ameera Dayyana Bukhori (7-7)
Savira Dewi Cahyani (7-8)
Muhammad Amir Setiawan (7-8)

Editor: Wahyu Endang L.

Telp Kantor

 (0342) 556134